24.7 C
Jayapura
Friday, September 29, 2023

Jaring Pendapat, Dinas PUPR Gelar FGD Master Plan kawasan Perkantoran Provinsi Papua Tengah.

NABIRE-Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat(PUPR) Provinsi Papua Tengah menggelar Focus Group Discussion (FGD) Master Plan kawasan Perkantoran Provinsi Papua Tengah. Acara FGD ini berlansung secara online (Zoom) dan Offline di Aula Kantor Gubernur Provinsi Papua Tengah, Selasa (12/9).

Dalam Sambutan Pejabat Gubernur Provinsi Papua Tengah, DR. Ribka Haluk, S. SOS., MM, pada acara pembukaan FGD yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan, SDM, dan Pengembangan Otsus Ukkas, S.Sos., M,KP mengungkapkan, Sesuai Undang-undang nomor 15 tahun 2022 tentang pembentukan Provinsi Papua Tengah yang ditetapkan tanggal 25 Juli 2022 bahwa pusat Ibukota Provinsi Papua Tengah di Nabire yang dalam perencanaanya area perkantoran dan pemerintahan akan dipusatkan di wilayah Karadiri.

” Di Kawasan ini akan kita bangun berbagai kebutuhan perkantoran, pemukiman dan segala hal yang dibutuhkan layaknya sebuah perkotaan baru yang komprehensif, Modern, ramah lingkungan dengan tetap mengedepankan kearifan lokal, ” Ungkapnya.

Baca Juga :  Semangat Melayani, KPU Papua Tengah Bagi Sembako dan Sosialisasi Pemilu ke Mama-mama PPasar

Lanjutnya, Tiap pendapat akan membantu kita karena tiap elemen perkotaan dipadu menjadi sebuah bentuk ruang yang unik yaitu; berbentuk burung Cenderawasih dengan zonasi yang terarah hingga gubahan masa yang saling berkaitan antar satu dan lainnya dalam desain yang lebih kompleks menuju kota dengan konsep Smart and Green.

Salah satu peserta dari kabupaten Dogiyai saat menyampaikan pendapatnya dalam FGD Master Plan kawasan Perkantoran Provinsi Papua Tengah di Aula Kantor Gubernur Papua Tengah.

Menurut Ribka, Dalam FGD ini mengupas tuntas dan menjaring pendapat peserta FGD untuk pemantapan konsep, pengaturan sebuah perkantoran yang baik guna menyempurnakan perkotaan baru yang akan dibangun nantinya, hingga tersusun suatu master plan kawasan Ibukota Provinsi Papua Tengah yang komprehensif dan berkesinambungan.

” Semua Peserta diharapkan dapat berpartisipasi aktif karena keseriusan dari berbagai pihak khususnya yang ada dalam ruang FGD sangat diharapkan untuk aktif dalam memikirkan, memprogramkan, dan memberikan sumbang saran positif, kritik membangun maupun arahan yang akan mempengaruhi perencanaan masterplan nantinya,” Harap Haluk.

Baca Juga :  Dukcapil Papua Tengah akan Terapkan Penggunaan Sistem Identitas Kependudukan Digital

Sementara itu, Yan Ukago ST. MT. Kepala Dinas PUPR Papua Tengah menambahkan, FGD digelar untuk menerima pendapat dari semua pihak mengenai master plan kawasan perkantoran Provinsi Papua Tengah.

” Diskusi ini fokus memberi masukkan kepada Konsultan karena untuk mendesain tata kota harus disesuaikan dengan kearifan lokal yang ada disitu. Kita mau mendesain kota ini menjadi kota masa depan dengan nama smart dan Green city,” Tambahnya.

Lebih lanjut Ukago menjelaskan, Pembangunan pusat perkantoran Provinsi Papua Tengah dibagi dalam beberapa tahapan.“ Tahap pertama adalah tahapan penyusunan. Di diskusi ini kami menerima aspirasi dan masukan dari pemerintah, masyarakat, Tokoh Adat dan semua pihak yang bisa membantu kami dalam tahapan persiapan pembangunan Pusat pemerintahan Papua Tengah yang modern berdasarkan kearifan lokal,” Tutup Ukago. (Theresia)

NABIRE-Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat(PUPR) Provinsi Papua Tengah menggelar Focus Group Discussion (FGD) Master Plan kawasan Perkantoran Provinsi Papua Tengah. Acara FGD ini berlansung secara online (Zoom) dan Offline di Aula Kantor Gubernur Provinsi Papua Tengah, Selasa (12/9).

Dalam Sambutan Pejabat Gubernur Provinsi Papua Tengah, DR. Ribka Haluk, S. SOS., MM, pada acara pembukaan FGD yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan, SDM, dan Pengembangan Otsus Ukkas, S.Sos., M,KP mengungkapkan, Sesuai Undang-undang nomor 15 tahun 2022 tentang pembentukan Provinsi Papua Tengah yang ditetapkan tanggal 25 Juli 2022 bahwa pusat Ibukota Provinsi Papua Tengah di Nabire yang dalam perencanaanya area perkantoran dan pemerintahan akan dipusatkan di wilayah Karadiri.

” Di Kawasan ini akan kita bangun berbagai kebutuhan perkantoran, pemukiman dan segala hal yang dibutuhkan layaknya sebuah perkotaan baru yang komprehensif, Modern, ramah lingkungan dengan tetap mengedepankan kearifan lokal, ” Ungkapnya.

Baca Juga :  Olah TKP Kebakaran di Dogiyai, ini Barang Bukti yang Ditemukan

Lanjutnya, Tiap pendapat akan membantu kita karena tiap elemen perkotaan dipadu menjadi sebuah bentuk ruang yang unik yaitu; berbentuk burung Cenderawasih dengan zonasi yang terarah hingga gubahan masa yang saling berkaitan antar satu dan lainnya dalam desain yang lebih kompleks menuju kota dengan konsep Smart and Green.

Salah satu peserta dari kabupaten Dogiyai saat menyampaikan pendapatnya dalam FGD Master Plan kawasan Perkantoran Provinsi Papua Tengah di Aula Kantor Gubernur Papua Tengah.

Menurut Ribka, Dalam FGD ini mengupas tuntas dan menjaring pendapat peserta FGD untuk pemantapan konsep, pengaturan sebuah perkantoran yang baik guna menyempurnakan perkotaan baru yang akan dibangun nantinya, hingga tersusun suatu master plan kawasan Ibukota Provinsi Papua Tengah yang komprehensif dan berkesinambungan.

” Semua Peserta diharapkan dapat berpartisipasi aktif karena keseriusan dari berbagai pihak khususnya yang ada dalam ruang FGD sangat diharapkan untuk aktif dalam memikirkan, memprogramkan, dan memberikan sumbang saran positif, kritik membangun maupun arahan yang akan mempengaruhi perencanaan masterplan nantinya,” Harap Haluk.

Baca Juga :  Dua Paskibraka Nasional Asal Papua Tengah: Kami Bangga dan Terharu

Sementara itu, Yan Ukago ST. MT. Kepala Dinas PUPR Papua Tengah menambahkan, FGD digelar untuk menerima pendapat dari semua pihak mengenai master plan kawasan perkantoran Provinsi Papua Tengah.

” Diskusi ini fokus memberi masukkan kepada Konsultan karena untuk mendesain tata kota harus disesuaikan dengan kearifan lokal yang ada disitu. Kita mau mendesain kota ini menjadi kota masa depan dengan nama smart dan Green city,” Tambahnya.

Lebih lanjut Ukago menjelaskan, Pembangunan pusat perkantoran Provinsi Papua Tengah dibagi dalam beberapa tahapan.“ Tahap pertama adalah tahapan penyusunan. Di diskusi ini kami menerima aspirasi dan masukan dari pemerintah, masyarakat, Tokoh Adat dan semua pihak yang bisa membantu kami dalam tahapan persiapan pembangunan Pusat pemerintahan Papua Tengah yang modern berdasarkan kearifan lokal,” Tutup Ukago. (Theresia)

spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img
spot_img
spot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

spot_img