SENTANI– Pembangunan rumah bantuan bencana kepada masyarakat yang menjadi korban bencana banjir bandang pada Maret 2019 lalu di Kampung Yongsu Desoyo, Distrik Ravenirara, hingga saat ini belum diselesaikan oleh pihak pengembang.
Pantauan media ini, Sabtu (2/7), ada sejumlah rumah yang tidak diketahui apakah masih dalam proses pengerjaan atau tidak, karena terlihat hanya konstruksi baja yang sudah berdiri namun belum dilanjutkan untuk dikerjakan. Sementara itu ada juga beberapa rumah yang memang sudah dikerjakan.
Kepala Distrik Ravenirara, mengatakan, berdasarkan laporan terakhir pada akhir bulan Juni lalu, data yang diterima dari tim kerja ada sekitar 29 rumah yang sudah selesai dikerjakan. Masih ada 41 unit rumah yang sampai saat ini belum selesai dikerjakan, karena ada yang masih dalam proses pembangunan.
“Laporan terakhir itu ada 29 rumah yang kami terima dari tim kerja. Sementara sisanya ada sekitar 41 yang belum,”ujarnya.
Lanjut dia, selaku pemerintah di tingkat distrik, pihaknya juga terus memantau pekerjaan tersebut. Namun pengawasannya lebih kepada sebatas koordinasi dengan OPD terkait dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Jayapura.
“Kami hanya sebatas koordinasi dengan OPD terkait, yang punya kewenangan mempertanggungjawabkan terkait dengan kegiatan-kegiatan sehubungan penanganan bencana alam yang terjadi,”ujarnya. (roy/ary)
SENTANI– Pembangunan rumah bantuan bencana kepada masyarakat yang menjadi korban bencana banjir bandang pada Maret 2019 lalu di Kampung Yongsu Desoyo, Distrik Ravenirara, hingga saat ini belum diselesaikan oleh pihak pengembang.
Pantauan media ini, Sabtu (2/7), ada sejumlah rumah yang tidak diketahui apakah masih dalam proses pengerjaan atau tidak, karena terlihat hanya konstruksi baja yang sudah berdiri namun belum dilanjutkan untuk dikerjakan. Sementara itu ada juga beberapa rumah yang memang sudah dikerjakan.
Kepala Distrik Ravenirara, mengatakan, berdasarkan laporan terakhir pada akhir bulan Juni lalu, data yang diterima dari tim kerja ada sekitar 29 rumah yang sudah selesai dikerjakan. Masih ada 41 unit rumah yang sampai saat ini belum selesai dikerjakan, karena ada yang masih dalam proses pembangunan.
“Laporan terakhir itu ada 29 rumah yang kami terima dari tim kerja. Sementara sisanya ada sekitar 41 yang belum,”ujarnya.
Lanjut dia, selaku pemerintah di tingkat distrik, pihaknya juga terus memantau pekerjaan tersebut. Namun pengawasannya lebih kepada sebatas koordinasi dengan OPD terkait dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Jayapura.
“Kami hanya sebatas koordinasi dengan OPD terkait, yang punya kewenangan mempertanggungjawabkan terkait dengan kegiatan-kegiatan sehubungan penanganan bencana alam yang terjadi,”ujarnya. (roy/ary)
