Melihat Keseruan Warga Cempedak 1 RW 11 Kelurahan Koya Timur Memperingati HUT ke-78 RI
Berbagai kegiatan digelar warga memperingati HUT ke-78 RI. Tak mau ketinggalan, warga Jalan Cempedak 1 RW 11 Kelurahan Koya Timur, Distrik Muara Tami juga menggelar kegiatan lomba. Bagaimana keseruan warga mengikuti lomba? Berikut laporannya.
Laporan: Yonathan, Jayapura
RABU (16/8) siang sekira pukul 13.00 WIT, seratusan warga Jalan Cempedak 1 RW 12, Kelurahan Koya Timur, Distrik Koya Timur, sudah berkumpul di kompleks perumahan Puri Koya Permai. Mereka bersiap-siap mengikuti berbagai kegiatan lomba yang digelar panitia HUT ke-78 RI tingkat RW 11.
Warga yang berkumpul bukan hanya anak-anak, tetapi juga remaja, pemuda, orang dewasa dan lanjut usia. Beberapa orang lansia bahkan langsung mendaftar ke panitia yang dikomandoi Muhammad Alwi.
Adapun mata lomba yang digelar di antaranya memasukan paku dalam botol, lomba joget balon dan lomba rebutan kursi.
Untuk lomba memasukkan paku dalam botol hanya dikhususkan untuk anak-anak. Sementara untuk lomba joget balon dan lomba rebutan kursi selain diikuti anak-anak, orang dewasa dan lansia juga ikut berpartisipasi.
Di tengah kemeriahan lomba, satu unit mobil Toyota Kijang Innova warna hitam mendekati lokasi lomba.
Kehebohan pun terjadi saat mantan Wali Kota Jayapura dua periode, Dr. Benhur Tomi Mano, MM., turun dari mobil yang awalnya disangka mobil warga atau tamu salah satu warga RW 11.
Melihat ada tamu istimewa yang datang, warga kemudian menyambut dan berebutan bersalaman dengan BTM yang saat ini menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri Sosial RI Bidang Rehabilitasi Sosial.
Setelah sempat tertunda, warga kembali melanjutkan lomba yang disaksikan langsung oleh BTM.
Kemeriahan semakin terlihat saat memasuki lomba joget balon. Warga termasuk BTM yang menyaksikan tingkah lucu para peserta yang joget berpasangan dengan menempelkan balon diantara kepala mereka.
Warga makin tertawa riuh saat lomba joget balon memasuki kelompok dewasa dan lansia. Pasalnya ibu-ibu dan mbah-mbah lansia yang mengikuti lomba ini sangat luwes dan bertingkah lucu saat berjoget.
Di sela-sela lomba, panitia mendaulat Tenaga Ahli Menteri Sosial RI Bidang Rehabilitasi Sosial. Dr. Benhur Tomi Mano, MM., untuk menyerahkan hadiah lomba kepada anak-anak yang keluar sebagai juara lomba.
Setelah menyerahkan hadiah, BTM sempat menyampaikan beberapa hal kepada warga.
“Saat menjabat sebagai Wali Kota Jayapura dua periode, saya menghadap Presiden memperjuangkan pembangunan Jembatan Hamadi-Holtekamp. Dengan adanya jembatan ini, warga dari Koya, Skouw maupun Keerom bisa lebih mudah dan dekat membawa hasil pertanian atau usaha ternaknya untuk dipasarkan,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, BTM memberikan apresiasi kepada warga yang dengan penuh sukacita memperingati HUT RI dengan membersihkan dan menghiasi lingkungannya serta mengibarkan bendera merah putih serta memasang umbul-umbul. Dirinya juga salut dengan kekompakan warga RW 11 Kelurahan Koya Timur yang menggelar berbagai lomba yang melibatkan semua warga. “Selamat memperingati HUT RI, jaga selalu keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing,” pintanya.
Sebelum menimggalkan warga RW 11 dan melanjutkan kegiatannya di tempat lain, BTM menyerahkan bantuan paket sembako kepada warga.
Perwakilan warga RW 11, Muhammad Alwi menyampaikan ucapan terima kasih kepada BTM yang masih peduli dan memberikan perhatian kepada warga. Diakuinya, meskipun sudah menyelesaikan masa baktinya dua periode sebagai Wali Kota Jayapura, namun BTM yang mendapat tugas dari negara sebagai Tenaga Ahli Mensos, masih memberikan perhatian dan peduli kepada masyarakat.
“Kalau kita lihat di media massa, BTM selalu cepat merespon apabila ada musibah yang menimpa warga misalnya kebakaran atau saat gempa berapa waktu yang lalu. Bahkan saat warga merayakan HUT RI, dia juga masih meluangkan waktu turun menyapa dan berbaur dengan warga,” ucapnya.
Kegiatan lomba yang digelar warga RW 11 Kelurahan Koya Timur digelar dua hari yaitu Rabu (16/8) dan Kamis (17/8). Di hari kedua lomba, keseruan masih berlanjut khususnya saat lomba rebutan kursi. Anak-anak hingga dewasa ikut berpartisipasi dalam lomba ini. Sebenarnya masih ada satu mata lomba yang paling ditunggu warga yaitu lomba memindahkan belut. Namun karena panitia kesulitan mendapatkan belut, akhirnya lomba tersebut tidak dilaksanakan.*